Ever reviled, accursed, ne'er understood, Thou art the grisly terror of our age. "Wreck of all order," cry the multitude, "Art thou, and war and murder's endless rage." O, let them cry. To them that ne'er have striven The truth that lies behind a word to find, To them the word's right meaning was not given. They shall continue blind among the blind. But thou, O word, so clear, so strong, so pure, Thou sayest all which I for goal have taken. I give thee to the future! Thine secure When each at least unto himself shall waken. Comes it in sunshine? In the tempest's thrill? I cannot tell--but it the earth shall see! I am an Anarchist! Wherefore I will Not rule, and also ruled I will not be!"
-John Henry Mackakay-
Menurut Alexander berkman (1880-1936), Anarkisme bukan Bom, ketidakteraturan atau kekacauan. Bukan perampokan dan pembunuhan. Bukan pula sebuah perang di antara yang sedikit melawan semua. Bukan berarti kembali kekehidupan barbarisme atau kondisi yang liar dari manusia. Anarkisme adalah kebalikan dari itu semua. Anarkisme berarti bahwa anda harus bebas. Bahwa tidak ada seorangpun boleh memperbudak anda, menjadi majikan anda, merampok anda, ataupun memaksa anda. Itu berarti bahwa anda harus bebas untuk melakukan apa yang anda mau, memiliki kesempatan untuk memilih jenis kehidupan yang anda mau serta hidup didalamnya tanpa ada yang mengganggu, memiliki persamaan hak, serta hidup dalam perdamaian dan harmoni seperti saudara. Berarti tidak boleh ada perang, kekerasan, monopoli, kemiskinan, penindasan, serta menikmati kesempatan hidup bersama-sama dalam kesetaraan.
Anarkisme menganggap bahwa pemerintahan (Negara) itu bukan saja tidak diperlukan tapi juga berbahaya. Para anarkis adalah mereka yang mempercayai anarkisme dan memiliki hasrat untuk hidup di dalam anarki sebagaimana yang pernah dilakukan oleh para leluhur kita dulu. Mereka yang mempercayai pemerintahan ( seperti kaum liberal, Marxis, Konservatif, sosialis dan fasis ) dijuluki sebagai “statist". anarkisme membenci segala sistem pemerintahan yang ada baik itu liberalisme dan komunisme, karena pada dasarnya sitem itu berpihak kepada golongan yang lebih kecil atau seorang rulers dan menindas golongan masyarakat mayoritas. Pada salah satu pidato Bakkunin dalam kongres ‘Perhimpunan Perdamaian dan Kebebasan’ di Bern (1868), dia berkata:
“
Saya bukanlah seorang komunis karena komunisme mempersatukan masyarakat dalam negara dan terserap di dalamnya; karena komunisme akan mengakibatkan konsentrasi kekayaan dalam negara, sedangkan saya ingin memusnahkan negara --pemusnahan semua prinsip otoritas dan kenegaraan, yang dalam kemunafikannya ingin membuat manusia bermoral dan berbudaya, tetapi yang sampai sekarang selalu memperbudak, mengeksploitasi dan menghancurkan mereka.
why you feel so better off when you think no one is worse off than you? then take a walk down poverty lane fellas, and witness the starving children with no where to go, no mommy to hold.
The world produces enough food to feed everyone, of course if it distributed equally. There is an abundance of food. In fact, in Indonesia, every day in every city, far more edible food is discarded than is needed to feed those who do not have enough to eat.
Yet there is plenty of food in the world for everyone. The problem is that hungry people are trapped in severe poverty. They lack the money to buy enough food to nourish themselves. Being constantly malnourished, they become weaker and often sick. This makes them increasingly less able to work, which then makes them even poorer and hungrier. This downward spiral often continues until death for them and their families.
There is enough food in the world to feed everyone, but too much of it goes to waste needlessly, as a direct result of capitalism and militarism.
If governments and corporations around the world spent as much money, time, and energy on feeding people as they do on spend much money on politics campaign, then no one would go hungry.
so, who has need to be blame? yes definitely, the government and the corporate system..
So now it’s time to kick it into full swing! We are working diligently on our debut split album with our bestfriends, Dosound, Easycore from Depok. which is scheduled for an end of year release under signature of Hit And Run Records, run by Medhi (management of Kuro) who had releases Kuro, No Label, Silent Farewell, Speak Up, and other great bands.
We expect great tunes and great times, including national and international tour dates in the near future with our friends, Dosound! We couldn’t have done any of this without the help of all our loving, supporting friends - we owe you big time!
Get stoked! Spread the word :)
note: here's the video when ixan taking a drum session, he's sick.. haha click here
You may have noticed that i just put my band's entire demo, "Shouts From South EP", up for free download here on Mediafire and on Failing Forward's myspace site. We want you to listen to our music, and to own our music for free! We're doing what we love here!
So, we must ask of you this one small thing in return - tell ALL YOUR FRIENDS about us, show them our music, and let them download it for free as well!
Bagaimana membentuk suatu pemerintahan pada masyarakat yang ingin hidup secara demokrasi. Berlawanan dengan sistem pemerintahan totaliter yang mana pemerintah berwenang untuk membuat undang-undang tanpa melibatkan masyarakat secara langsung.
Asumsi yang dibuat adalah bahwa suatu kebijakan diambil berdasarkan suara terbanyak dari masyarakat. Masyarakat bebas mengemukakan pendapat dan berdiskusi untuk memutuskan bagaimana cara terbaik yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Namun kelemahan dari sistem ini adalah ketika suatu keputusan tidak mendapatkan suara mutlak. Efek sampingnya adalah masyarakat akan terpecah dan kebijakan yang diambil menjadi tidak efektif. Selain itu juga dibutuhkan biaya untuk mengembalikan kondisi seperti semula.
Masalah ini coba dipecahkan Friedman dengan menggunakan metode pemilihan umum yang mana masyarakat berhak menetukan pilihannya melalui pemilihan tersebut dengan alternatif kebijakan yang telah diatur. Cara ini dianggap lebih baik daripada masing-masing individual mengungkapkan pendapatnya karena akan lebih menekan pluralisme tetapi masih dalam konteks kebebasan berpendapat. Kemungkinan lain dari pluralisme ini juga terdapat pada konstitusi. Konstitusi yang seharusnya membuat kebijakan berdasarkan pilihan masyarakat juga rentan terhadap hal ini.
Konteks area dalam kebebasan berpendapat oleh masyarakat juga tidak dapat diatur langsung oleh pasar, seperti mengadakan pemilihan umum, tetapi pemerintah tetap perlu campur tangan untuk mengatur masalah-masalah yang mungkin tidak dapat diselesaikan dengan cara tersebut.
Ketika campur tangan pemerintah diperlukan dalam kegiatan masyarakat untuk menjembatani perbedaan yang terjadi di masyarakat agar tercipta kondisi umum bagi pasar. Campur tangan yang diharapkan dari pemerintah ini berupa aturan dan sangsi bagi masyarakat. Kemudian semakin umum, dalam teori ini adalah tidak ada masyarakat yang sepenuhnya bebas. Jika setiap orang berhak untuk melakukan kebebasan, maka akan terjadi konflik antar-individual.
ATURAN PADA EKONOMI
Masuk pada bahasan ekonomi, masalah pertama adalah mengenai hak kepemilikan. Apakah barang publik bisa dimiliki secara privat? Kedua adalah masalah moneter. Bagaimana masyarakat melakukan pertukaran dan perdagangan? Untuk itu diperlukan organisasi yang mempunyai kewenangan mengatur masyarakat dan sistem yang berlaku di dalamnya.
Masalah berikutnya adalah praktik monopoli jika diterapkan pada masyarakat yang dinamis terhadap perubahan. Apakah monopoli baik atau buruk? Monopoli terjadi ketika masyarakat menganggap sesuatu yang mereka anggap monopoli atas usaha yang dilakukan secara de facto. Contoh dari Friedman adalah monopoli atas pos surat. Ketika usaha pos surat ini berjalan baik dan menuntungkan masyarakat, maka monopoli ini tidak dianggap merusak oleh masyarakat. Monopoli akan menjadi buruk jika tanpa aturan yang jelas untuk mengontrol monopoli tersebut. Klasifikasi berikut dari monopoli adalah adanya “neighborhood effect” yang bisa ditimbulkan dari usaha yang dilakukan sesorang. Tentunya efek negatif ini akan menjadi biaya bagi masyarakat yang terkena dampaknya.
Monopoli dalam hal barang publik ketika dapat diterima dengan baik oleh masyarakat akan menguntungkan masyarakat itu sendiri. Ambil contoh pada kasus taman kota dan jalan tol dan bandingkan jika hal tersebut diliberalkan? Jika diarahkan juga pada “neighborhood effects”, monopoli dapat dihitung pada sisi eksternalitasnya. Jika itu baik, maka diterima oleh masyarakat dan begitu juga sebaliknya.
BAGAIMANA SEHARUSNYA BERSIKAP
Kebebasan merupakan konteks yang harus dipertanggungjawabkan. Ini menyangkut pada efek yang diterima orang lain karena aktivitas seseorang. Kebebasan akan lebihmudah dipraktikkan pada masyarakat yang memiliki tingkat intelektualitas tinggi dimana masyarakat akan lebih mengerti pada konteks bebas tapi bertanggung jawab. Artinya mental dan perilaku sangat diperlukan ketika sistem yang diterapkan adalah pemerintahan liberal. Pemerintah sebagai organisasi yang berwenang mengatur kebebasan ini bertindak layaknya orang tua yang sedang mengasuh anaknya yang masih kecil. Sang anak boleh melakukan segala sesuatu hal tetapi masih dalam konteks aktivitas yang positif dan tidak merugikan orang lain. Ketika sang anak melakukan kesalahn yang diakibatkan dari kebebasan yang dilakukan, maka sang bapak harus memberikan pengarahan dan kalau perlu hukuman untuk sang anak. Begtiu juga pemerintah yang wajib untuk membentuk suatu pasar yang sempurna bagi masyarakat, tetapi bukan free fight liberalism dan sewaktu-waktu pemerintah juga harus ikut campur dalam perekonomian.